SEKILAS TENTANG ANAND KRISHNA ; Guru Spiritual yang dituduh melakukan tindak pelecehan seksual

Secara pribadi, sebenarnya saya tidak mengenal siapa itu Anand Krishna. Bertatap muka secara langsung saja sekalipun saya juga belum pernah. Pertama kali saya tahu tentang beliau adalah ketika kakak saya, yang kini menjadi seorang Biksu di Myanmar, menyodorkan sebuah buku kepada saya untuk di baca. Kalau tidak salah, buku tersebut berjudul “Reinkarnasi, hidup tak pernah berakhir”.

Awalnya saya menanggapi dingin saja buku tersebut. Saya terlalu angkuh untuk membaca buku yang berbau spiritual karya orang yang tidak saya kenal, mengingat sejak saya kecil hingga kini, terlalu banyak orang yang mengaku spiritualis, mengaku paranormal, namun kenyataannya hanya sekedar  pedagang, jual ilmu, jual do’a, untuk mencari keuntungan dirinya sendiri. Saya terlalu membanggakan kejawaan saya, kekejawenan saya. Sejak kecil, saya berkeyakinan bahwa hanya dengan samadhi lah seseorang dapat memperoleh pencerahan dan menemukan kebenaran sejati. Dan cara bersamadhi itupun saya hanya mau belajar dari orang tua saya, pakdhe saya, Eyang saya, yang nyata-nyata saya telah menyaksikan dan membuktikan sendiri kebenarannya. Bukan dari orang lain.

Esoknya kakak saya tersebut bertanya tentang apa pendapat saya akan buku tersebut. Dengan jujur saya jawab, bahwa saya belum membacanya. Samar-samar tampak gurat kekecewaan di wajahnya, dan saya merasa sangat tidak enak sekali. Saya berjanji kepadanya akan segera membaca buku tersebut hari itu juga.

“ Bukunya bagus … “ Kata saya datar setelah saya selesai membacanya.

“ Bagaimana pendapatmu dengan si Anand Krishna itu sendiri ?” Tanya kakak.

“ Entahlah. Saya belum bisa berpendapat. Namun, siapapun bisa saja berbicara dan menulis tentang hal tersebut, terlepas dia memang faham akan hal tersebut atau hanya sekedar bercerita tentang sesuatu yang pernah di dengarnya … “ jawab saya. Kakak saya hanya diam saja mendengar jawaban saya tersebut.

Waktu berlalu, hingga sekitar satu tahun yang lalu, tanpa sengaja dalam samadhi saya bertemu dengan beliau di alam samadhi. Beliau tersenyum ramah dan melambaikan tangan ke arah saya. Saya membalasnya dengan senyuman, namun saya tidak berhenti. Saya terus melanjutkan perjalanan saya.

Hari berikutnya, di alam samadhi saya kembali bertemu dengan beliau. Saya berhenti serta menyalaminya. Dan di situlah saya baru mengetahui bahwa beliau tengah terlibat suatu masalah kala itu, yaitu tindak pelecehan seksual yang dituduhkan kepada beliau.

Dari dua pertemuan tersebut, cukup bagi saya untuk mengenal siapa dan bagaimana sosok yang bernama Anand Krishna tersebut.

Esoknya saya pergi ke Toko Buku Gramedia, untuk mencari buku karya beliau yang berjudul Mawar Mistik, namun buku-buku karya beliau satupun tidak nampak di sana. Saya mencoba menanyakan kepada pramuniaga toko, dan dia berlalu untuk mencoba mencarikannya. Sesaat kemudian dia kembali dan mengatakan bahwa untuk buku-buku karya beliau, stoknya sudah habis, hanya tinggal satu buku saja, yaitu yang berjudul “5 Steps to Awareness ; 40 kebiasaan orang yang tercerahkan”. Akhirnya saya beli buku tersebut, dan buku itu adalah satu-satunya buku karya beliau yang saya punyai hingga kini.

Sebagai bentuk apresiasi serta dukungan moral saya kepada beliau, mulai esok hari saya ingin memposting buku tersebut di blog ini secara bertahap, tanpa mengurangi ataupun menambahi isinya.

Saya bukannya menutup mata terhadap kasus yang tengah menimpanya, namun sayapun juga meyakini apa yang telah terlihat oleh mata batin saya.

Bagi para sahabat semua, silahkan jika anda sekalian ingin membaca buku tersebut yang akan saya postingkan secara bertahap di blog ini mulai esok hari (tentunya bagi yang belum pernah membacanya), namun bagi yang merasa kurang nyaman atau tidak berkenan dengan berbagai alasan serta pertimbangan, ya tidak usah membacanya. Sederhana saja, bukan ?

Rahayu,

Salam damai dan kasih …